3 Jenis Awan yang Bisa di Lihat Mata

Awan merupakan salah satu objek yang ada di lapisan atmosfer dan bisa dilihat oleh mata telanjang. Singkatnya, awan adalah massa tetesan air yang terlihat. umumnya terdiri atas kristal dan es, atau campuran keduanya. Menurut Oxford Dictionary, awan merupakan massa uap air kental yang tampak mengembang di atmosfer. Biasanya berada tinggi dari permukaan tanah. Tidak semata-mata ada di langit, awan memiliki sejumlah manfaat. Beberapa di antaranya adalah sebagai indikator cuaca dan iklim, sumber air, dan pemantul radiasi matahari. Terkait akun pro singapore
dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas tentang macam-macam awan yang ada di lapisan atmosfer. Untuk lebih jelasnya, simak tulisan di bawah ini.

Awan Cumulonimbus

Awan cumulonimbus merupakan awan vertikal yang padat dan berbentuk menjulang tinggi. Jenis ini terbentuk dari uap air yang mengembun di lapisan troposfer yang membangun ke atas dan dibawa oleh arus udara yang kuat. Pada bagian bawahnya, uap dari awan ini menjadi kristal es seperti salju. Terjadi interaksi yang menyebabkan hujan es dan pembentukan petir. Bersama dengan awan cumulonimbus, biasa juga ada awan cumulus yang sweet bonanza
lebih kecil. Awan ini mampu berbentuk memanjang hingga beberapa kilometer. Terdapat dua jenis cumulonimbus, yakni calvus yang bagian atasnya bengkak. Kemudian, capillatus yang atasnya menyerupai cirrus.

Awan Nimbostratus

Awan Nimbostratus Awan ini berbentuk seragam dan berwarna abu-abu gelap. Di dalamnya terdapat curah hujan. Adapun jenis hujan yang turun bisa berupa air, salju, maupun es. Namun, proses hujan tidak disertai kilat atau guntur.

Awan Altostratus

Awan altostratus merupakan jenis awan yang terdiri atas tetesan air, kristal es, maupun campuran keduanya. Awan ini terbentuk ketika massa besar udara hangat dan lembap baik, sehingga menyebabkan uap air mengembun. Awan altostratus biasanya berwarna abu-abu atau tanpa bentuk yang spesifik. Awan ini terlihat seperti selimut yang besar dan seragam. Awan ini tidak menghasilkan curah hujan yang signifikan, melain dapat menyebabkan percikan cahaya dan hujan kecil. Curahnya relatif konsisten dan penurunan dasar awan menyebabkan altostratus menjadi awan nimbostratus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *