Cerita Lucu Bung Karno Usai Merdeka: Presiden Sudah Terpilih, Mobilnya Baru Dicari

Cerita Lucu Bung Karno Usai Merdeka: Presiden Sudah Terpilih, Mobilnya Baru Dicari

Buat plat nomor sendiri

Kisah si Buick hitam tak hanya berakhir di sini. Karena kondisi Jakarta tidak aman akibat agresi militer Belanda, tanggal 4 Januari 1946 pemerintahan RI sempat diungsikan ke Yogyakarta. Bung Karno dan keluarganya pun pindah ke Yogyakarta, membawa serta si Buick.

Suatu hari Bung Karno memerintahkan Mangil, salah satu ajudannya, meminta nomor plat mobil khusus untuk presiden ke visit us Kepolisian Yogyakarta. Menurut pengakuan Mangil, Bung Karno menghendaki agar mobil Buick yang digunakannya diberi nomor REP – 1. Namun Kepala Polisi Lalu Lintas Yogya Soenarjo, tak dapat mengabulkan permintaan itu.

Alasannya, nomor demikian tidak ada dalam undang-undang. Ketika Mangil melaporkan penolakan tersebut Bung Karno hanya menjawab, “Ya sudah, tidak apa-apa. Saya akan bikin sendiri nomor plat mobil itu.” Kemudian ia memerintahkan sopirnya, Pak Arif, untuk membuat sendiri nomor plat mobil REP – 1. Begitu selesai, langsung dipasang di depan dan di belakang mobil sehingga Buick tersebut punya nomor khusus untuk presiden.

“Pak, apa nanti tidak ditahan polisi?” tanya Pak Arif dengan lugunya.

“Jangan khawatir. Kamu siapkan disandera demi REP – 1 ini?” Bung Karno balik bertanya. Arif tidak menjawab, tetapi dengan senyum dikulum ia tahu bahwa presidennya sedang bercanda. Toh, akhirnya dengan mobil itulah presiden sering bepergian menjalankan tugas.

Tentu saja selalu dikawal polisi yang tak lain adalah anak buah Soenarjo juga. Entah terilhami oleh nomor plat Bung Karno atau ada alasan lain, yang jelas sekarang mobil kepresidenan Indonesia diberi plat RI -1.

Setelah si Buick uzur, Presiden Soekarno sempat menggunakan beberapa mobil jenis lain. Misalnya, Cadillac 60 Special, buatan tahun 1948. Mobil ini mengusung mesin 5.7 L V8 monoblock dan 5.4 L OHV V8. Dilengkapi 2 tipe transmisi, yakni 3-speed manual dan 4-speed automatic.

Soekarno juga sempat menikmati Lincoln Cosmopolitan (limosin cabriolet generasi pertama) mobil mewah di zamannya yang dikeluarkan Ford antara tahun 1948 – 1954. Mobil dengan transmisi 3-speed manual ini sudah dilengkapi electric power window dan power-driven chair.

Mobil presiden berikutnya adalah Chrysler Windsor Limousine dengan spesifikasi 250.6 CID L-head engine, yang mampu menghasilkan 114 hp dari transmisi 4-speed manual. Pabrik Chrysler memproduksi tunggangan ini dari tahun 1939 sampai 1961.

Mobil berplat nomor B 9105 yang lebih sering dipakai untuk keperluan keluarga ini merupakan hadiah dari Raja Ibnu Saud dari Arab Saudi. Terdapat cacat di spatbor kiri mobil dan kaca belakangnya, yang dipertahankan sebagai bukti sejarah, ketika mobil ini selamat dari ledakan granat (Peristiwa Cikini, 30 November 1957) saat Soekarno menghadiri perayaan ulang tahun Perguruan Cikini tempat Guntur menimba ilmu.

Mobil DeSoto buatan Amerika tahun 1942 pernah digunakan baik oleh Presiden Soekarno maupun Wakil Presiden Mohammad Hatta. Desain mobil ini cukup unik dan khas. Merupakan generasi pertama di mobil Amerika dengan pop-up style lights.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *