4 Langkah Membuat Konten Pillar Bagi Pemula

Content pillar adalah topik utama yang bisa dijadikan pedoman untuk membuat konten-konten kecil lainya, seperti konten di blog, media sosial, dan email blast. Selain itu, content pillar juga bisa dibuat kalau kamu ingin togel hongkong membuat desain gambar atau infografis. Nah, kalau kamu ingin tahu tips membuat content pillar, yuk simak informasinya di bawah ini.

Pada dasarnya content pillar memiliki beberapa manfaat yang sayang banget untuk dilewatkan, yaitu bisa membantumu untuk selalu membuat konten yang relevan dengan kebutuhan audiens, hemat waktu dan tenaga, serta hasil konten bisa selalu sesuai dengan tujuan utama. Content pillar juga bisa dibilang merupakan pedoman yang digunakan oleh semua orang yang bergerak di bidang kreatif, seperti copywriter, desain grafis, dan content writer.

Buat draft berupa pilar

Bisa dibilang membuat draft berupa pilar utama dan pilar pendukung pilar merupakan hal paling penting yang perlu kamu lakukan untuk membuat content pillar. Pilar utama harus diberi judul serta short tail keyword atau kata kunci pendek yang kamu pilih sebagai topik. Sedangkan pilar pendukung harus memiliki long tail keyword atau kata kunci panjang yang akan lebih membahas lebih dalam ke subjek yang dibicarakan di pilar utama. Contoh paling idn live sederhana dari pilar utama dan pilar pendukung adalah sebagai berikut. Misalnya kamu ingin membuat konten tentang perayaan Hari Anak Nasional. Dari tema tersebut short tail keyword yang akan berperan sebagai pilar utama adalah “Hari anak nasional”. Sedangkan long tail keywordnya adalah “Sejarah hari anak nasional”, “Cara merayakan hari anak nasional”, dan “Konvensi hak anak”.

Perbarui content pillar secara rutin

Hal terakhir yang bisa kamu lakukan saat membuat content pillar adalah dengan memperbarui content pillar agar selalu sesuai dengan kebutuhan audiens. Karena hal ini bisa bermanfaat untuk membuat semua kontenmu agar selalu relevan serta diperhatikan oleh audiens. Nah, itu tadi beberapa tips membuat content pillaryang bisa kamu lakukan. Membuat content pillar memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa membuatnya dengan baik. Karena kembali lagi, pada dasarnya content pillar sangat bermanfaat untuk membantumu dalam membuat konten yang dibutuhkan audiens.

Cari tahu kebutuhan audiens

Setelah kamu mengetahui siapa target audiens dan membuat user persona, sekarang saatnya untuk memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapi target audiens. Karena memahami kebutuhan audiens akan membantu kamu untuk untuk bisa membuat konten yang bisa memberikan solusi pada setiap masalah yang dihadapi audiens. Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui kebutuhan audiens adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:

· Apa hal yang paling sering dibicarakan oleh audiens di media sosial?

· Jenis media apa yang paling sering digunakan target audiens?

· Hal apa yang paling sering dikeluhkan audiens?

Setelah itu, jangan lupa untuk mencari kata kunci yang sesuai dengan kebutuhan audiens. Misalnya saja dari hasil riset yang kamu lakukan, bisa disimpulkan bahwa target audiens kamu membutuhkan pelatihan SEO. Maka cari jumlah keyword volume dan rekomendasi kata kunci dengan tema “Pelatihan SEO”. Beberapa tools yang bisa kamu gunakan untuk melakukan riset kata kunci adalah Ubersuggest, Moz, atau Ahrefs.

Buat user persona

Hal pertama yang perlu kamu lakukan saat membuat content pillar adalah membuat user persona. User persona berguna untuk membantu kamu dalam menentukan konten yang cocok dan kemungkinan besar bisa menarik banyak audiens, terlebih jika konten yang kamu buat hanya berfokus pada artikel, infografis, dan copywriting. Karena pada dasarnya setiap audiens memiliki karakternya sendiri-sendiri.

User persona adalah target konsumen yang ideal dan ingin kamu tuju. Misalnya user persona kamu adalah remaja berusia 17 tahun yang memiliki hobi fotografi, duduk di bangku SMA, dan suka mengonsumsi makanan yang praktis. Setelah itu kamu bisa menciptakan produk dan strategi pemasaran yang sesuai dengan user persona tersebut. Usahakan untuk membangun user persona sedetail mungkin, agar produk atau jasa yang kamu tawarkan bisa lebih tepat sasaran mencapai target.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *