Seberapa Jauh Amerika Serikat Akan Membela Israel?
NEW YORK – Amerika Serikat (AS) sudah janjikan suportnya yang tegar ke Israel dan memberi dukungan dengan kontribusi militer. Tetapi ingat imbas keterkaitan AS di masa silam tetap berasa, di mana batasan keterkaitan AS?
Dalam reaksi pertama kalinya pada gempuran Hamas pada Israel, Presiden AS Joe Biden menerangkan pada pihak mana ia ada. “Amerika Serikat memberikan dukungan Israel,” ucapnya, d ikutip BBC.
“Ke siapa saja yang berpikiran untuk ambil keuntungan dari keadaan ini, saya punyai satu kata: Jangan,” sambungnya.
Peringatan ini terang diperuntukkan ke Iran dan sekutunya.Pasukan AS di Irak dan Suriah sudah terserang seringkali pada beberapa hari akhir, kata Pentagon, dan sebuah kapal penghancur AS di Laut Merah mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman https://www.suaramedia.com/ yang “mempunyai potensi” diperuntukkan ke Israel.AS telah memiliki barisan kapal induk di Mediterania Timur, yang hendak selekasnya gabung dengan barisan lain di daerah itu. Setiap kapal induk memiliki lebih dari 70 pesawat – daya tembak yang lumayan besar. Biden sudah tempatkan beberapa ribu tentara AS pada kondisi waspada untuk dipindah ke daerah itu bila dibutuhkan.
AS ialah pendukung militer paling besar Israel, memberikan sekitaran USD3,8 miliar kontribusi pertahanan /tahun.
Jet-jet Israel yang membom Gaza ialah bikinan Amerika, begitupun beberapa amunisi berpemandu akurat yang sekarang dipakai. Sejumlah rudal pencegat untuk mekanisme pertahanan udara Iron Dome Israel dibuat di AS.
AS mengirim lagi suplai senjata itu bahkan juga saat sebelum Israel meminta. Dan pada Jumat (20/10/2023) Biden minta Konferensi untuk menyepakati permodalan USD14 miliar untuk peralatan perang sekutunya di Timur tengah sebagai sisi dari paket kontribusi militer sebesar USD105 miliar.
Esok harinya, Pentagon umumkan akan mengirimi dua mekanisme pertahanan rudal paling kuatnya ke Timur tengah yaitu battery Terminal High Altitude Tempat Defense (THAAD) dan battery Patriot tambahan.
Tetapi apa presiden AS betul-betul siap terturut dalam perang kembali, khususnya di tahun pemilu? Penjelajahan militer AS belakangan ini di daerah itu bisa dibuktikan bikin rugi baik secara politik, ekonomi, dan nyawa orang Amerika.
Michael Oren, bekas dubes AS untuk Israel di AS, percaya Presiden Biden sudah ambil langkah pertama dengan mengalihkan kapal induk AS di daerah itu. “Anda jangan keluarkan pistol seperti itu terkecuali Anda siap memakainya,” ucapnya.
Oren khawatir Hizbullah akan lakukan interferensi saat Israel “telah ada jauh dalam Gaza dan telah memiliki komitmen dan capek”.
Bila hal tersebut terjadi, karena itu Oren percaya adanya kemungkinan Amerika akan kerahkan kemampuan udaranya yang lumayan besar untuk serang target di Lebanon, walaupun dia tidak menyaksikan keadaan di mana Amerika akan lakukan gempuran di darat.
Tetapi Seth G Jones, Direktur Keamanan Internasional di Pusat Studi Vital dan Internasional di Washington, menjelaskan AS akan sangat malas untuk terturut secara langsung militer dalam perang di Gaza.